MAJAS
Majas adalah bahasa indah atau kiasan yang digunakan dalam memperindah susunan kalimat agar memperoleh kesan imajinatif atau menciptakan efek tertentu bagi pembaca dan pendengarnya.
Jenis - Jenis Majas
Majas Perbandingan
kiasan yang menyatakan perbandingan dalam menciptakan kesan dan pengaruh kepada pembaca dan pendengar.
kiasan yang menyatakan perbandingan dalam menciptakan kesan dan pengaruh kepada pembaca dan pendengar.
Perumpamaan/Asosiasi :
perbandingan
dua hal yang berbeda, namun dianggap sama yang menggunakan kata seperti, umpama,
ibarat, sebagainya, bagai.
Contohnya : Semangat belajarnya ibarat baja, Mukanya pucat bagai mayat, wajahnya terlihat bagai bulan purnama, kamu sangat cantik bagai awan dilangit, pendiriannya selalu berubah-ubah bagai air didaun alas.
Metafora :
ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Metafora merupakan
pemakaian kata buka dengan arti sebenarnya yang digunakan dalam persamaan dan
perbandingan.
Contohnya : Jonathan adalah bintang kelas dunia,
sampah masyarkat akhirnya ditangkap oleh polisi, satu persatu tikus-tikus
berhasil ditangkap KPK, Perpustakaan adalah gudang nya ilmu, Raja siang keluar
dari ufuk timur, jantung hatinya hilang tiada berita.
Personifikasi :
membandingkan benda-benda yang tak bernyawa seakan-akan bernyawa atau hidup
dengan sifat seperti manusia.
Alegori :
penggunaan bahasa yang
menyatakan dengan cara lain dengan kiasan dan penggambaran. Pada umumnya
alegori berbentuk cerita dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contohnya : iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman, suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi, Contoh alegori berbentuk cerita :Pernikahan bagai bahtera yang harus dijalani dengan hati-hati. Suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi yang melayarkan bahterai mengarungi lautan penuh badai dan gelombang.
Simbolik :
menggunakan kiasan atau melukiskan dengan menggunakan simbolik atau lambang
dalam menyatakan maksudnya.
Contohnya : Dia terkenal sebagai buaya darat, Rumah itu hangus dilalap oleh sijago merah, Teratai adalah lambang pengabdian, Bunglon adalah lambang orang tak berpendirian, Melati adalah lambang kesucian.
Contohnya : Dia terkenal sebagai buaya darat, Rumah itu hangus dilalap oleh sijago merah, Teratai adalah lambang pengabdian, Bunglon adalah lambang orang tak berpendirian, Melati adalah lambang kesucian.
2 Majas
Pertentangan
Kata-kata yang menyatakan pertentangan yang dimaksud oleh penulis atau pembicara dalam memberikan pengaruh atau kesan kepada pembaca dan pendengar
Kata-kata yang menyatakan pertentangan yang dimaksud oleh penulis atau pembicara dalam memberikan pengaruh atau kesan kepada pembaca dan pendengar
Hiperbola :
majas yang memberikan kesan yang berlebihan dari kenyataannya agar lebih
berkesan atau meminta perhatian.
Contohnya : ia terkejut setengah
mati begitu melihat mayat perempuan tersebut, tubuhnya tinggal kulit pembalut
tulang, keringatnya menganak sungai, kita berjuang sampai titik darah
penghabisan, suaranya menggelegar ke angkasa.
Paradoks :
majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang telah
ada.
Contohnya : Hatiku merintih ditengah hingar bingar pesta
yang sedang berlangsung, dia besar tapi nyalinya kecil, aku merasa sendirian
ditengah kota jakarta yang ramai ini, hidupnya sangat mewah tetapi mereka tidak
bahagia mungkin karna ia tidak mempunyai anak, Tinggal di kota yang besar dan
megah tetapi hidupnya kesepian.
Antitesis :
majas yang menggunakan pasangan kata yang artinya berlawanan.
Contohnya
: Tua muda, besar kecil ikut meramaikan pesta kembang api, Miskin
kaya, cantik buruk sama saja di mata tuhan, hidup matinya manusia ada di tangan
tuhan.
Litotes :
litoses adalah
majas yang menyatakan dengan berlawanan dari kenyataannya yang bertujuan untuk
merendahkan diri.
Contohnya : Terimalah kado tidak berharga
ini sebagai tanda terima kasihku, perjuangan kami hanya setitik air dalam
samudra luas, Karangan ini belum sempurna sertakan kritik dan sarannya,
Sebenarnya ini sangat dulit tapi dapat diselesaikan.
Majas Pertautan
Sinekdode :
penggunaan kata yang sama dengan faktanya yang bertujuan memperjelas.
Contohnya : lewat gardu belanda dengan berani, thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSI harimau, indonesia akan memilih idolanya pada malam nanti, setiap kepala dikenakan pajak.
Contohnya : lewat gardu belanda dengan berani, thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSI harimau, indonesia akan memilih idolanya pada malam nanti, setiap kepala dikenakan pajak.
Metonimia :
metonimia adalah pengungkapan berupa penggunaan nama benda yang lain seperti merek, atribut, atau ciri khas.
Contohnya : Sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru(rokok djarum) , Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api (kopi kapal api), Orang tersebut sangat berclass dalam menghirupnya (rokok class mild), Dia selalu menaiki kuda hitam (Mobil Ferrari), atlet andalan kita mendapat perak, si kaos merah berusaha untuk mencetak gol.
Alusio :
Alusio adalah majas yang menggunakan kata-kata berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan kata yang umum dalam menunjukkan maksud.
Contohnya : sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya, kamu jangan kura-kura dalam perahu, ceritakan semua hal tersebut dengan jujur.
Eufimisme :
eufimisme adalah majas yang menggunakan kata-kata sopan dan halus.
Contohnya : Dimana saja bisa menemukan kamar kecilnya, anak ibu lamban menerima pelajaran, anak ibu tidak bodoh tapi hanya malas belajar.
Majas Penegasan
kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh kepada pendengar dan pembaca.
kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh kepada pendengar dan pembaca.
Aliterasi :
aliterasi
adalah kata-kata yang memanfaatkan kata yang permulaannya sama dengan
bunyinya.
Contohnya : Dara damba daku, datang dari danau.
Pleonasme :
pleonasme
adalah majas yang menggunakan kata-kata dengan berlebihan untuk menegaskan arti
suatu kata.
Contohnya : Saya naik ke tangga ke atas, ayo kita
berjalan ke depan untuk melihat sendiri, aku menyaksikan dengan mata kepalaku
sendiri, Dara yang merah itu membasahi bajunya, Dia menangis dengan meluarkan
air dimatanya.
Anataklasis :
anataklasis
adalah majas yang mengandung pengulangan kata yang sama, dengan makna yang
berbeda.
Contohnya : Ayah selalu membawa buah ditangan
untukbuah hatinya, Karena buah penanya sudah
jadi buah bibir masyarakat.
Repetisi :
repetisi
adalah majas perulangan kata atau kelompok kata yang sama dalam menarik
perhatian atau menegaskan.
Contohnya : tidak setiap
penderitaan menjadi luka dan tidak setiap sepi jadi duri, dialah yang kutunggu,
dialah yang kunanti, dialah yang kuharapkan.
Paralelisme :
paralelisme adalah
majas perulangan yang pada umumnya terdapat dalam puisi yang disusun atas baris
yang berbeda.
Contohnya :
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lapus
Sumber : http://rohmatullahh.blogspot.co.id/2013/09/PengertianMajasContohMacam macamMajas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar