Song

SLIDER

Kamis, 13 Oktober 2016

BAHASA INDONESIA


MAJAS 


Majas adalah bahasa indah atau kiasan  yang digunakan dalam memperindah susunan kalimat agar memperoleh kesan imajinatif atau menciptakan efek tertentu bagi pembaca dan pendengarnya.
Jenis - Jenis Majas
           Majas Perbandingan 
kiasan yang menyatakan perbandingan dalam menciptakan kesan dan pengaruh kepada pembaca dan pendengar.

Perumpamaan/Asosiasi :
perbandingan dua hal yang berbeda, namun dianggap sama yang menggunakan kata seperti, umpama, ibarat, sebagainya, bagai. 

Contohnya : Semangat belajarnya ibarat baja, Mukanya pucat bagai mayat, wajahnya terlihat bagai bulan purnama, kamu sangat cantik bagai awan dilangit, pendiriannya selalu berubah-ubah bagai air didaun alas. 

Metafora : 
ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Metafora merupakan pemakaian kata buka dengan arti sebenarnya yang digunakan dalam persamaan dan perbandingan. 

Contohnya : Jonathan adalah bintang kelas dunia, sampah masyarkat akhirnya ditangkap oleh polisi,  satu persatu tikus-tikus berhasil ditangkap KPK, Perpustakaan adalah gudang nya ilmu, Raja siang keluar dari ufuk timur, jantung hatinya hilang tiada berita. 

Personifikasi : 
membandingkan benda-benda yang tak bernyawa seakan-akan bernyawa atau hidup dengan sifat seperti manusia. 

Contohnya : Ombak berkejar-kejaran ditepi pantai, hujan itu menari-nari diatas genting, bulan tersenyum kepada bintang, badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk, angin membelai rambutnya yang tergerai. 

Alegori : 
penggunaan bahasa yang menyatakan dengan cara lain dengan kiasan dan penggambaran. Pada umumnya alegori berbentuk cerita dengan simbol-simbol bermuatan moral. 

Contohnya : iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman, suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi, Contoh alegori berbentuk cerita :Pernikahan bagai bahtera yang harus dijalani dengan hati-hati. Suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi yang melayarkan bahterai mengarungi lautan penuh badai dan gelombang. 

Simbolik : 
menggunakan kiasan atau melukiskan dengan menggunakan simbolik atau lambang dalam menyatakan maksudnya. 

Contohnya : Dia terkenal sebagai buaya darat, Rumah itu hangus dilalap oleh sijago merah, Teratai adalah lambang pengabdian, Bunglon adalah lambang orang tak berpendirian, Melati adalah lambang kesucian.

 
2           Majas Pertentangan  

 Kata-kata yang menyatakan pertentangan yang dimaksud oleh penulis atau pembicara dalam memberikan pengaruh atau kesan kepada pembaca dan pendengar

Hiperbola : 
 majas yang memberikan kesan yang berlebihan dari kenyataannya agar lebih berkesan atau meminta perhatian.

Contohnya : ia terkejut setengah mati begitu melihat mayat perempuan tersebut, tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang, keringatnya menganak sungai, kita berjuang sampai titik darah penghabisan, suaranya menggelegar ke angkasa. 

 Paradoks : 
majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang telah ada. 

Contohnya : Hatiku merintih ditengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung, dia besar tapi nyalinya kecil, aku merasa sendirian ditengah kota jakarta yang ramai ini, hidupnya sangat mewah tetapi mereka tidak bahagia mungkin karna ia tidak mempunyai anak, Tinggal di kota yang besar dan megah tetapi hidupnya kesepian.

Antitesis : 
majas yang menggunakan pasangan kata yang artinya berlawanan. 

Contohnya : Tua muda, besar kecil ikut meramaikan pesta kembang api, Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata tuhan, hidup matinya manusia ada di tangan tuhan. 

Litotes : 
litoses adalah majas yang menyatakan dengan berlawanan dari kenyataannya yang bertujuan untuk merendahkan diri. 

Contohnya : Terimalah kado tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku, perjuangan kami hanya setitik air dalam samudra luas, Karangan ini belum sempurna sertakan kritik dan sarannya, Sebenarnya ini sangat dulit tapi dapat diselesaikan.


                              Majas Pertautan
   
   Sinekdode :
  penggunaan kata yang sama dengan faktanya yang bertujuan memperjelas.

Contohnya : lewat gardu belanda dengan berani, thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSI harimau, indonesia akan memilih idolanya pada malam nanti, setiap kepala dikenakan pajak. 

Metonimia : 
metonimia adalah pengungkapan berupa penggunaan nama benda yang lain seperti merek, atribut, atau ciri khas. 

Contohnya : Sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru(rokok djarum) , Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api (kopi kapal api), Orang tersebut sangat berclass dalam menghirupnya (rokok class mild), Dia selalu menaiki kuda hitam (Mobil Ferrari), atlet andalan kita mendapat perak, si kaos merah berusaha untuk mencetak gol.

Alusio : 
Alusio adalah majas yang menggunakan kata-kata berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan kata yang umum dalam menunjukkan maksud.

Contohnya : sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya, kamu jangan kura-kura dalam perahu, ceritakan semua hal tersebut dengan jujur. 

Eufimisme : 

eufimisme adalah majas yang menggunakan kata-kata sopan dan halus.

Contohnya : Dimana saja bisa menemukan kamar kecilnya, anak ibu lamban menerima pelajaran, anak ibu tidak bodoh tapi hanya malas belajar. 

       Majas Penegasan
kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh kepada pendengar dan pembaca.


Aliterasi : 
aliterasi adalah kata-kata yang memanfaatkan kata yang permulaannya sama dengan bunyinya. 

Contohnya : Dara damba daku, datang dari danau.

Pleonasme : 
pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata dengan berlebihan untuk menegaskan arti suatu kata. 

Contohnya : Saya naik ke tangga ke atas, ayo kita berjalan ke depan untuk melihat sendiri, aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, Dara yang merah itu membasahi bajunya, Dia menangis dengan meluarkan air dimatanya

Anataklasis : 
anataklasis adalah majas yang mengandung pengulangan kata yang sama, dengan makna yang berbeda. 

Contohnya : Ayah selalu membawa buah ditangan untukbuah hatinya, Karena buah penanya sudah jadi buah bibir masyarakat. 

Repetisi : 
repetisi adalah majas perulangan kata atau kelompok kata yang  sama dalam menarik perhatian atau menegaskan. 

Contohnya : tidak setiap penderitaan menjadi luka dan tidak setiap sepi jadi duri, dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharapkan. 

Paralelisme : 
paralelisme adalah majas perulangan yang pada umumnya terdapat dalam puisi yang disusun atas baris yang berbeda. 

Contohnya : 
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lapus 
Sumber : http://rohmatullahh.blogspot.co.id/2013/09/PengertianMajasContohMacam macamMajas.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar